Anugerah Alam Nusantara menciptakan Kekayaan Tradisi Budaya asli Indonesia. Setulen setiap butir biji Kopi yang diolah menjadi sajian minuman Legendaris khas kota Bogor.
Sejak abad pertengahan, rempah dan kopi adalah penyebab bangsa-bangsa penjajah mengarungi lautan dan menguasai setiap jengkal tanah yang dihuni oleh kelompok suku yang ramah dan lugu. Rempah dan kopi bercita rasa tinggi itu hanya tumbuh di tanah yang bersahaja, ditanam dengan cinta, dan diolah untuk dinikmati sebagai bagian dari ekspresi syukur mereka kepada sang Pencipta.
Kopi merupakan tumbuhan berbentuk pohon yang beberapa di antaranya menjadi bahan dasar pembuatan minuman penyegar kopi. Genus ini memiliki sekitar 100 spesies, tetapi dari 100 spesies itu hanya dua yang memiliki nilai perdagangan penting, yaitu C. canephora (kopi robusta) dan C. arabica (kopi arabika)
Adalah Yoe Hong Keng, seorang pemuda bermarga Yoe melihat emas itu adalah kopi, sejak menetap di daerah Empang Bogor yang mayoritas warganya adalah keturunan Arab, Yoe Hong Keng memulai bisnis pengolahan kopi bubuknya dengan merk “Kopi Bubuk Bah Sipit” cap Kacamata. Simbol Bah Sipit dan Kacamata berasal dari panggilan warga sekitar yang akrab memanggilnya “Bah Sipit”. Sebuah gambaran terang tentang toleransi antar warga yang bebas nilai, namun saling menghormati.
Pada masa awal perjuangan Indonesia, toko kopi bah sipit yang dikelola oleh keluarga Yoe Hong Keng menjadi terkenal sebagai kedai kopi para tentara Barisan Keamanan Rakyat daerah Bogor. Barisan gelas-gelas kopi disajikan tanpa memungut bayaran. Yoe Hong Keng menyadari bahwa inilah bagian dari sumbangsihnya bagi negara dalam bingkai perjuangan kemerdekaan Indonesia saat itu.
Kunci dari kualitas kopi bubuk Bah Sipit adalah pada keaslian biji Kopi yang digiling hanya berupa kopi tulen kualitas terbaik tanpa campuran apapun.
Kesuksesan bersambut setelah itu, toko kopi bubuk yang juga menjual barang kelontong, Yoe Hong Keng membuktikan bahwa racikan kopi bubuk berjenis Robusta-nya mampu memikat banyak orang. Banyak warga dari luar kota Bogor hingga luar negeri yang berziarah ke Empang menjadikan kopi bubuk Bah Sipit sebagai oleh-oleh khas Empang Bogor.
Teknik pengemasan kopi menggunakan kertas sampul coklat dengan label kemasan menggunakan stempel menjadi ciri khas kemasan Kopi Bah Sipit yang hingga kini tetap dipertahankan. Sama seperti seluruh proses pengolahan kopi bubuknya yang tidak pernah berubah, masih menggunakan mesin tradisional dengan maksud agar kualitas dan rasa autentik toko kopi Bah Sipit tetap bertahan dari gempuran kemajuan teknologi pengolahan kopi berbahan campuran dan perisa buatan.